Minggu, 11 April 2010

Decaffein cofee (Kopi tanpa kafein)


Kafein yang ditemukan di kopi dan makanan lain (cokelat, teh), mengandung zat yang membuat kita terjaga, baik ketika kita membutuhkannya ataupun ketika kita tidak menginginkannya. Sayangnya, untuk beberapa orang ini dan efek samping lain dari kafein tidak diterima.

Decaffeinared cofee atau "kopi tanpa kafein" adalah kopi yang memiliki kadar kafein sangat rendah, jumlah kafein yang ditemukan secara alami pada kopi hanya sekitar 1% untuk Arabika dan 2% untuk biji kopi robusta.

Nah, Sebagai penikmat kopi kita juga perlu mengenal beberapa tanda bahaya saat kita mengonsumsi kopi, sebaiknya kenali kapan harus berhenti meminum kopi. Misalkan jika Anda mulai gelisah, jantung berdebar, gangguan mood atau tidak dapat tidur sepanjang malam. Minumlah kopi secara moderat 2-3 cangkir per hari.

Mereka yang sensitif terhadap kafein bisa memilih decaffeinated (decaff) coffee, atau kopi tanpa kafein. Dari sebuah penelitian lain, kopi decaff (kopi tanpa kafein) amat disarankan dan baik bagi mereka yang mengalami obesitas, karena dapat meningkatkan HDL (kolesterol “baik) dalam darah sampai 50 persen. Sedangkan bagi mereka yang tidak mengalami obesitas, justru dapat menurunkan HDL yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Tahukah Anda, 5 mg kalsium akan hilang untuk setiap 6 ons kopi yang dikonsumsi. Namun kehilangan kalsium dapat diatasi dengan menambahkan 2 sendok susu atau membuat espresso latte. Mencampur kopi dengan alkohol sangat tidak disarankan, terutama bagi orang dengan gangguan liver (hati). Campuran kopi dengan cream juga sebaiknya dihindari untuk mengurangi kalori yang berlebih.

Nah kalau anda sedang ada di jogja, boleh dicoba menikmati kopi ini di vitocofeeshop jl raya seturan 399A yogyakarta. 

Sumber : Bluefame

0 komentar:

Posting Komentar